Laman

Sabtu, 31 Januari 2009

Nyalakan Lilin

Mengingat dunia pertanian itu gelap sebagaimana sudah dilihat dan dirasakan oleh petani kita, apa yang masih bisa dibuat? Jawabnya adalah menyalakan lilin. Lilin itu kecil, tetapi setelah dinyalakan bisa menjadi terang bagi kegelapan. Meskipun kecil nyalanya, tetapi bisa memberikan terang di sekitarnya.
Gerakan pertanian organik menjadi salah satu nyala lilin yang telah menerangi dunia gelap pertanian. Para petani mengusahakan pertanian yang selaras dengan alam. Pertanian ini ramah lingkungan, menghormati manusia dan alam. Pertanian itu telah membuat para petani mempunyai kedaulatan terhadap benih yang mau ditanam. Tidak tergantung pada pupuk anorganik. Meskipun kecil, toh sudah menyumbangkan terangnya. Para petani organik tergabung dalam kelompok-kelompok petani yang mandiri dan lestari. Gerakan pemerhati dan pemelihara lingkungan hidup juga telah ikut menyalakan lilin. Gerakan lingkungan hidup mendorong orang untuk tidak merusak lingkungan, tetapi memelihara dan membangunnya. Pelatihan-pelatihan dan kursus pertanian telah ikut menyalakan lilin melalui pendidikan kader tani. Ada tujuh misi pendidikan kader tani.
Pertama, pendidikan.
Pendidikan kader tani mengarah kepada pembentukan karakter tani. Supaya sasaran ini tercapai, pendidikan kader tani mengutamakan praktek, teori dan pengembangan pribadi. Praktek mengacu kepada pengalaman nyata dan percobaan-percobaan . Para kader juga didampingi dalam pengembangan pribadi sebagai petani sukses.
Kedua, pertanian.
Dalam pendidikan kader itu hendaklah dijalankan pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah (LEISA: low external input and sustainable agriculture). Pertanian ini memadukan pertanaman, peternakan dan perikanan. Semakin rendah biaya produksi, semakin besar penghasilan dan pendapatan petani.
Kader tani itu diajak untuk membuat perencanaan konkret. Misalnya, dia punya tanah yang luasnya 3000 M2. Dengan tanah itu dia harus bisa menghasilkan minimal Rp 3.000.000,00 per bulan. Caranya adalah dengan memadukan pertanaman, peternakan dan perikanan. Dengan penghasilan itu bidang pertanian ini menjadi sangat menarik.
Ketiga, pelayanan.
Pendidikan kader tani juga membuka kesempatan untuk melayani berbagai pihak yang berkehendak untuk mengembangkan pertanian, peternakan dan perikanan. Dengan adanya pelayanan yang bagus, dunia pertanian bisa membuat orang banyak ikut ambil bagian. Semakin banyak melayani, semakin banyak membuka kesempatan bekerja.
Keempat, pemberdayaan.
Para kader tani yang sudah lulus hendaknya diberdayakan sesuai dengan bidang ketrampilan mereka. Pemberdayaan dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil. Antar kelompok bisa ada kerja sama. Dengan demikian para alumni bisa semakin kuat dalam membangun masyarakat sipil. Pada gilirannya juga akan memperkuat demokrasi.
Kelima, partnership.
Untuk bisa berhasil dalam bidang pertanian, perlu dijalin kerja sama dengan segala mitra kerja yang berkehendak baik. Dalam hal ini semangat kerja sama harus menjadi sikap dan jalan hidup.
Keenam, pemasaran.
Salah satu kelemahan para petani adalah pemasaran. Biasanya pada masa pasca panen, para petani menjual hasil produksi karena membutuhkan uang. Karena persediaan banyak, harga menjadi murah. Sehubungan dengan itu, perlu digarap pemasaran hasil-hasil pertanian sehingga mampu bersaing dalam isu pasar bebas dan isu globalisasi.
Ketujuh, pengembangan.
Karena dunia semakin maju dan berkembang, lembaga pendidikan kader tani harus mengembangkan diri. Misalnya, membuka kesempatan kursus lanjutan, pengelolaan pemasaran yang lebih maju dan membuka lembaga penelitian yang terus menerus.

Dengan harapan lilin-lilin kecil Indonesia muncul semakin bertambah dan terus bertambah menjadi lentera yang menerangi dunia pertanian kita, semoga!

1 komentar:

silahkan berkomentar dengan baik,,,


Silahkan tinggalkan jejak anda di komentar postingan, untuk kunjungan balik saya. Terima kasih.... ^_^

Artikel populer