
Jumat, 08 Juni 2012
Jobe's 09226 Organic Fruit & Citrus Granular Fertilizer
Product Features
- Fruit and citrus organic granular fertilizers
- Fast acting 100 percent organic formulas to meet all gardening needs
- Increases microorganism activity for healthier, living soils
- Faster results you can really see from an organic fertilizer
- Contains billions of beneficial microorganism archaea that aggressively break down organic materials for more abundant, faster results
Product Details
|
Product Description
Jobe's Fruit & Citrus Organic granular fertilizers is one of a new and unique family of fast acting 100% organic fertilizer formulas. We believe these fertilizer and soil amendment formulas are the best available to help achieve the healthy, living soil needed for optimum plant growth. To create healthy living soil, three microorganisms are necessary: bacteria, fungi and Archaea. In the quest to better soil, the fast acting one - the Archaea - has been missing. Although is naturally occurring and essential, no one has been able to grow it commercially until now. And it is only available in Jobe's Organic fertilizers. We call it BioZome. Other organic fertilizers may contain bacteria and fungi, but they don't contain Biozome. Jobe's Organics BioZome contains a very aggressive microorganism that helps break down beneficial complex materials and minerals into basic nutrients that plants can readily absorb. With Jobe's Organics, you'll see great results faster. Jobe's Organics....For healthy plants and a healthy planet. Available in the following formula's from Amazon: Vegetable & Tomato - Fruit & Citrus - Rose & Flower - All Purpose - Palm - Azalea, Camellia & Rhododendron (ACR) - Fast Start - Compost Starter - Tree - Bulb and Bone.Kamis, 07 Juni 2012
Jobe's 09026 Organic Vegetable & Tomato Granular Fertilizer
Product Features
- Vegetable and tomato organic granular fertilizers
- Fast acting 100 percent organic formulas to meet all gardening needs
- Increases microorganism activity for healthier, living soils
- Faster results you can really see from an organic fertilizer
- Contains billions of the beneficial microorganism archaea that aggressively break down organic materials for more abundant, faster results
Product Details
- Product Dimensions: 3.5 x 7 x 12 inches ; 4 pounds
- Shipping Weight: 5 pounds (View shipping rates and policies)
- Shipping: This item is also available for shipping to select countries outside the U.S.
- ASIN: B002YOJDAS
- Item model number: 09026
- Average Customer Review: 4.6 out of 5 stars See all reviews (8 customer reviews)
- Amazon Best Sellers Rank: #272 in Patio, Lawn & Garden (See Top 100 in Patio, Lawn & Garden)
Product Description
Jobe's Vegetable & Tomato Organic granular fertilizers is one of a new and unique family of fast acting 100% organic fertilizer formulas. We believe these fertilizer and soil amendment formulas are the best available to help achieve the healthy, living soil needed for optimum plant growth. To create healthy living soil, three microorganisms are necessary: bacteria, fungi and Archaea. In the quest to better soil, the fast acting one - the Archaea - has been missing. Although is naturally occurring and essential, no one has been able to grow it commercially until now. And it is only available in Jobe's Organic fertilizers. We call it BioZome. Other organic fertilizers may contain bacteria and fungi, but they don't contain Biozome. Jobe's Organics BioZome contains a very aggressive microorganism that helps break down beneficial complex materials and minerals into basic nutrients that plants can readily absorb. With Jobe's Organics, you'll see great results faster. Jobe's Organics....For healthy plants and a healthy planet. Available in the following formula's from Amazon: Vegetable & Tomato - Fruit & Citrus - Rose & Flower - All Purpose - Palm - Azalea, Camellia & Rhododendron (ACR) - Fast Start - Compost Starter - Tree - Bulb and Bone.Rabu, 30 November 2011
8 Jenis palem menarik untuk taman
1. Chrysalidocarpus lutescens
Palem Kuning dengan nama latin Chrysalidocarpus lutescens ini adalah yang umum ditanam di taman dan juga bisa ditanam di pot. Vegetasi ini tumbuh antara 1 meter hingga 6 meter dengan batang antara 1 hingga 5 bahkan lebih. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu. Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak secara vegetatif.
2. Cocos nucifera
Vegetasi yang satu ini tidak asing dengan ‘mata’ kita. Dengan nama latin Cocos nucifera dan sering kita sebut dengan pohon Kelapa memang sangat familiar dan mudah tumbuh dimana saja. Palem ini mempunyai tinggi lebih dari 12 meter dengan daun mencapai 4-6 meter. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali kegunaan dan manfaat pohon Kelapa. Batang dapat digunakan sebagai kolom penyangga dan buahnya tentu saja sangat berguna. Pohon Kelapa lebih bagus jika ditanam di hamparan rumput yang luas, walaupun bisa diletakkan di sudut area taman yang lain. Gambar di samping terlihat bahwa pohon ini sangat mudah tumbuh walaupun di dalam pasir di pinggir pantai.
3. Roystonea regia
Palem ini sering disebut dengan Palem Raja. Lebih sering ditanam di pinggir jalan atau median jalan karena bentuknya yang tinggi menjulang apalagi ditanam secara berjajar. Saya sudah mengulas tentang Jalan Ijen Kota Malang sebelumnya, yang menampilkan foto Palem Raja yang berjajar dan menambah keasrian dari jalan tersebut. Palem ini dapat tumbuh lebih dari lebih dari 15 meter dan mempunyai batang yang besar serta dapat ditanam di daerah tropis dan subtropis. Sebagai informasi, tumbuhan ini berasal dari daerah Karibia dan Amerika dan nama Roystonea diambil dari nama seorang insinyur yang bekerja di kemiliteran AS, Roy Stone.
4. Veitchia merrilli
Bernama latin Veitchia merrilli dan di Indonesia sering disebut Palem Putri bisa juga menjadi alternatif tanaman untuk taman Anda. Palem jenis ini sangat baik ditanam di daerah tropis seperti di Indonesia. Palem ini juga mempunyai buah seperti buah melinjo dan sering juga disebut dengan Christmas Palm karena buahnya yang bersinar bagai lampu natal. Palem ini cocok ditanam di taman bagian depan dimana sebagai area penerima. Dan tidak menutup kemungkinan diletakkan di taman bagian samping dan belakang. Sebagai tips pilihlah palem putri dengan ketinggian tidak lebih dari 4 meter karena palem ini bagus jika ditanam tidak terlalu tinggi.
5. Bismarckia nobilis
Bismarckia nobilis adalah salah satu keluarga palem dan sering disebut dengan Palem Bismarckia. Palem ini bisa dikatakan sebagai tanaman ornamental, karena bentuknya yang tidak terlalu tinggi dan cabang yang panjang serta daun yang melebar. Lebih cocok diletakkan pada suatu area yang membutuhkan penekanan pada desainnya.
6. Elaeis guineensis
Salah satu jenis palem yang sering disebut dengan African Oil Palm. Palem ini dapat menghasilkan minyak dari buahnya dan sering kita dengar dengan sebutan Kelapa Sawit. Lho Kelapa Sawit kok ditanam ya? Ternyata Kelapa Sawit juga bisa dibuat vegetasi yang bagus untuk mempercantik taman. Bentuknya cabang yang panjang, besar, dan dengan ketinggian mencapai 20 meter bisa dijadikan alternatif vegetasi untuk taman kita. Umurnya juga sangat panjang dan bisa mencapai 20 tahun. Palem ini bisa diletakkan pada area penerima sebagai point of interest (penanda). Namun tidak menutup kemungkinan tanaman ini diletakkan sebagai tanaman ornamen.
7. Livistona rotundifolia
Dengan nama latin Livistona rotundifolia, palem ini sering disebut dengan Palem Sadeng. Bentuknya yang tinggi menjulang seperti pohon Kelapa, namun yang membedakan adalah cabangnya yang unik. Kemudian garis-garis hitam pada batang akibat lepasnya cabang yang sudah tua, memberi perbedaan dari palem lainnya. Palem ini bisa menjadi alternatif penanda area privat antara rumah kita dengan tetangga.
Palem ini sebelumnya bernama Ptychosperma bleeseri. Seperti halnya Chrysalidocarpus lutescens, Ptychosperma macarthurii juga sangat umum ditanam di dalam desain taman. Palem Kuning dan Palem Macarthurii bisa mempunyai cabang lebih dari satu menarik ya.... Palem ini bagus jika ditanam secara bergerombol, walaupun tidak menutup kemungkinan ditanam secara berjajar.
Pembahasan mengenai palem sebenarnya masih banyak. Dari 8 Jenis palem menarik untuk taman kita sambung pada artikel selanjutnya tentang palem yang lainnya. Semoga bahasan palem ini dapat bermanfaat dan bisa menambah khasanah perpaleman kita, mantabs... salam green...
Minggu, 03 Januari 2010
Contoh Tugas TBT HS
Ulat Penggerek Daun/Umbi : Phthorimaea operculella Zell
Famili : Gelechiidae
Ordo : Lepidoptera
Nama umum : Phthorimaea operculella (Zeller, 1873)
Klasifikasi : Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Gelechiidae
Tanaman Inang
Serangga Phthorimaea opercullela atau lebih dikenal hama penggerek umbi kentang merupakan hama utama tanaman kentang. Hama ini sangat merusak terutama di daerah beriklim sedang. Hama ini tidak hanya merusak daun, melainkan juga menyerang umbi baik yang di lahan maupun yang disimpan di gudang. Keberadaan serangga ini harus kita antisipasi dan cegah agar tidak merusak lebih banyak lagi. Selain itu, tanaman inang OPT ini antara lain tomat, kecubung, bit gula, terung dan tembakau.
Gejala serangan
Daun yang terserang terlihat berwarna merah tua dan nampak adanya jalinan seperti benang yang membungkus ulat kecil berwarna kelabu. Kadang-kadang daun kentang menggulung yang disebabkan oleh ulat yang merusak permukaan daun sebelah atas, bersembunyi dalam gulungan daun tersebut.
Gejala serangan pada umbi dapat dilihat dengan adanya kotoran yang berwarna coklat tua pada kulit umbi. Apabila umbi tersebut dibelah akan kelihatan alur-alur yang dibuat oleh ulat sewaktu memakan umbi.
Kerusakan berat pada pertanaman kentang sering terjadi pada musim kemarau. Di dalam gudang penyimpanan, hama tersebut merusak bibit kentang yang disimpan selama 3 – 5 bulan sebelum tanam.
Hama penggerek umbi kentang menyerang tanaman kentang dengan dua cara yaitu : menggerek permukaan daun dan umbi kentang. Kerusakan yang diakibatkan oleh hama tersebut terjadi pada fase larva. Kerusakan pada daun yang diakibatkan oleh hama ini ditanda dengan adanya alur-alur (gerekan) pada tulang dan batang daun oleh larva hama tersebut. Kerusakan permukaan daun ini menyebabkan hilangnya jaringan daun untuk proses fotosintesis, matinya titik tumbuh, lemah dan rapuhnya batang. Sedangkan kerusakan kentang pada umbi tidak bisa dilihat langsung bila kita tidak mengambil umbinya terlebih dahulu. Umbi yang terserang hama ini terlihat adanya permukaan umbi yang tidak beraturan dan berlubang atau hanya menimbulkan terowongan di bawah kulit umbi. Hama penggerek umbi ini sebenarnya tidak hanya satu spesies melainkan bermacam-macam, namun gejala yang bisa membedakan serangan akibat serangga Phthorimae opercullela ini adalah adanya gugus kotoran yang berwarna coklat tua pada kulit umbi. Selain mempengaruhi kualitas umbi yang berakibat pada menurunnya harga jual, juga bekas luka yang ditinggalkan larva pada umbi bisa menjadi biang penyakit lainnya karena akan terjadi peningkatan proses transpirasi dan infeksi sekunder oleh mikroorganisme lain yang turut masuk ke dalam umbi kentang. Akibatnya, umbi menjadi menyusut dan membusuk.
Morfologi/Bioekologi
Di Jawa Barat OPT ini disebut ‘ulat taromi’ atau ‘salisip’. Selain menggerek umbi kentang di gudang, OPT ini juga dapat merusak daun pada pertanaman kentang di lapangan.
Ngengat berwarna coklat kelabu, kecil dan aktif pada malam hari. Pada siang hari ngengat bersembunyi di bawah helaian daun atau pada rak-rak penyimpanan umbi di gudang. Lama hidup ngengat betina berkisar antara 7 - 16 hari, sedangkan lama hidup ngengat jantan berkisar antara 3 - 9 hari.
Telur berukuran kecil, agak lonjong atau berbentuk bulat panjang, diletakkan pada permukaan bawah daun atau pada permukaan umbi yang tersembul di permukaan tanah. Di gudang, telur hampir selalu diletakkan pada permukaan atas umbi di sekitar mata tunas.
Larva berwarna putih sampai kuning, tetapi dapat pula berwarna kehijau-hijauan. Larva memakan daun dengan cara membuat alur-alur pada daun atau membuat lubang dan lorong pada umbi. Panjang larva yang sudah berkembang sempurna sekitar 1 cm. Stadium larva berkisar antara 10 - 16 hari.Pupa terdapat dalam kokon yang tertutup oleh butiran ¬tanah. Di dalam gudang, pupa terdapat pada bagian luar umbi, biasanya pada mata tunas atau pada rak-rak gudang penyimpanan kentang. Lama stadium pupa adalah 6 - 9 hari.
Hama penggerek daun/umbi tersebut menyebar di daerah sentra produksi kentang, antara lain di DI Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Utara. P. operculella merupakan hama sejenis serangga yang dapat beradaptasi di daerah panas seluruh dunia. Spesies ini tidak berkembang di daerah beriklim dingin dengan suhu rata-rata dibawah 10oC . Selain menyerang tanaman kentang, hama ini juga bisa menyerang tanaman tomat, tembakau, terung dan bit. Perlu diketahui pula bahwa meskipun hama penyebab gerekan pada umbi kentang lebih dari satu spesies, namun hama P. operculella merupakan yang paling utama. Sehingga perhatian kita lebih difokuskan pada spesies ini.
Secara umum, siklus hama P. operculella terbagi menjadi empat tahap yaitu : telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Setiap siklus atau keturunan secara lengkap memakan waktu siklus selama 20 –30 hari (pada suhu 28oC). Dalam setiap tahunnya hama ini bisa menghasilkan 2 hingga 12 generasi.
a. Telur
Serangga ini berkembang biak dengan bertelur . Telur yang dihasilkan berukuran kecil , berwarna putih kekuningan dan diletakkan satu per satu pada tempat yang berbeda-beda. Pada tanaman kentang, hama ini akan meletakkan telur pada bagian bawah daun, batang, ubi, (dekat mata ubi), karung atau tempat yang digunakan untuk menyimpan umbi dan tanah atau sampah. Lalu, bagaimana caranya larva serangga ini bisa merusak umbi? Bukankah serangga ini terbang dan tidak bisa menjangkau umbi yang tertanam dalam tanah? Ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkan rusaknya umbi kentang ini pertama : serangga tersebut jauh-jauh hari sebelum tanah diolah sudah meletakkan telurnya pada tanah tempat umbi tersebut ditanam. Kedua adalah pada saat penyimpanan terutama sebagai bibit, hama tersebut sudah menyimpan telur-telurnya pada umbi. Akibatnya pada saat penanaman, umbi tersebut terinfeksi. Telur-telur yang diletakkan tersebut dapat menetas dalam waktu 5 hari.
b. Larva
Fase larva merupakan fase dimana serangga ini menjadi perusak. Hal ini karena larva berupa ulat membutuhkan banyak cadangan makanan dan energi untuk pembentukan metamorfosisnya menjadi ngengat. Wajar seandainya kelakuannya seperti itu, namun justru karena kewajarannya inilah yang merugikan petani kentang. Keberadaan larva yang berasal dari telur yang ditinggalkan serangga P. operculella bisa merusak umbi. Panjang larva bisa mencapai 10 mm, berwarna putih kekuningan,dengan kepala berwarna coklat tua. Permukaan dorsal nya memiliki bayangan hijau terang atau merah muda. Pada kondisi yang optimal, perkembangan larva menjadi pupa (kepompong) memakan waktu 14 hari.
c. Pupa
Larva yang berkembang kurang lebih 8 hari akan berubah menjadi pupa (kepompong). Pupa berwarna kecoklatan dengan panjang + 6 mm, dan ditutupi benang halus menyerupai kepompong. Pupa tersebut biasanya berada di beberapa tempat seperti tanaman yang daunnya kering, tumpukan tanah, mata umbi, dinding gudang, goni, sampah maupun umbi yang sudah tua dan rusak. Pupa akan segera menetas pada kondisi optimal setelah + 8 hari .
d. Serangga dewasa
Pupa akan berubah menjadi serangga yang berupa ngengat kecil yang memiliki tubuh berwarna perak dan jarak antara kedua ujung sayap sekitar 15 mm. Sayap depan berwarna coklat kelabu dengan sedikit bercak dan berumbai rambut halus. Sedangkan sayap belakang terlihat putih agak kusam.
Serangga dewasa hidup sampai 15 hari. Ngengat ini aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi di bawah daun yang sulit dideteksi.
Pencegahan dan pengendalian
Dengan melihat dan memperhatikan sifat phisiologis maupun morfologis dari hama tersebut, maka upaya pengendalian yang bisa lakukan adalah dengan mencegah agar serangga tersebut tidak meletakkan telurnya, dengan kata lain pengendalian haruslah lebih diarahkan pada serangga dewasanya. Pengendalian hama disarankan menggunakan kultur teknis terlebih dahulu sebelum melakukan penyemprotan dengan pestisida.
Langkah-langkah pengendalian yang dapat dilakukan pada serangga dewasa hama penggerek umbi kentang diantaranya :
1. Pemantauan yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap adanya serangga tersebut dalam interval waktu dan luasan tertentu. Dengan melakukan pengamatan tersebut, kita bisa mengindentifikasi lahan mana yang mempunyai populasi penggereknya yang tinggi. Dengan demikian, kita bisa menentukan kapan penggunaan pestisida agar digunakan secara tepat dan efektif.
2. Penggunaan bibit umbi yang sehat. Bibit yang sehat tentunya akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman kentang itu sendiri. Mengingat umbi yang terinfeksi hama maupun penyakit dapat menularkan penyakit dan mengakibatkan meluasnya kerusakan baik di lahan maupun digudang, penggunaan umbi sehat sangat mutlak diperlukan. Bila ada hasil panen umbi yang terinfeksi harus segera dimusnahkan, jangan sampai digunakan untuk bibit kembali.
3. Rotasi tanaman. Penanaman inang yang terus menerus akan meningkatkan kerusakan oleh hama. Oleh sebab itu rotasi tanaman dapat mengurangi resiko terserang hama maupun penyakit yang serupa yang dalam hal ini serangan hama penggerek umbi. Namun, rotasi haruslah mempertimbangkan jenis tanaman inang yang akan ditanam dengan menghindari tanaman yang rentan terhadap hama P. opercelulla.
Sebagai referensi silahkan kunjungi web ini : http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id
pilih menu yang ada di sebelah kiri seperti ini :

Artikel populer
-
Pendahuluan Bagi bangsa Indonesia, pertanian bukan hanya sekedar bercocok tanam, menghasilkan bahan pangan. Pertanian sudah menjadi bagian b...
-
Salah satu jenis Family Arecaceae yang sangat banyak kita temui di sekitar kita maupun sudah ada di taman sekitar kita, ya! kita kenal seb...
-
Title : " SERIBU BAHASA INDAHMU " Inspired : Katakanlah apa yang kau inginkan. Lakukanlah apa yang kau harapkan. Ge...
-
Asap hasil pembakaran batu bata menjadi salah satu sumber polusi udara. Asap ini bisa membuat orang sesak napas. Baunya juga bertahan sampa...
-
Meledaknya populasi manusia menyebabkan semakin berkuranganya area-area hijau yang sangat penting bagi ekosistem. Diperkirakan pada tahun 20...